(Khas buat saudara-saudaraku yang ditimpa musibah Padang Indonesia)
di tanah yang subur itu
mengalir kehidupan lunak
amannya melata namun sementara
di dakapan masa rapuh yang tersimpuh
manusia terjebak dengan rasa selesa
lalu waspada yang tersimpanpun menghilang
di rambang kenikmatan yang singkat usianya
ketika ia melimpah di mana-mana
tiba-tiba menjelma nyata sebuah mimpi ngeri
memadam rasa sempurna diri manusia yang bergelar khalifah
kala september tiga puluh kosong sembilan
gegar goncang itu
meranapkan ceria menumbangkan alpa
meratakan darjat memadamkan sengketa
memanggil duka melumpuhkan suara
memusnahkan jurang dan menghancurkan cinta
air mata kini lesu untuk mengalir
jemari tidak lagi bisa membelai ratusan kekasih yang pergi
jemari juga tidak bisa lagi melambai kesementaraan yang berlalu
dadapun menyarat luka ketika hati dimamah duka
pada sinarmu mentari kebesaranNya menjelma
dan dilangit yang kudus kalimahNya bersuara
menuntut sujud keampunanNya
yang sekali sekala menyapa
saudaraku kamu dicintaiNya
kerana itu inilah bahagianmu yang sementara
di hamparan yang musnah
adalah kecewa, adalah tangis,
adalah runtuhan adalah kemusnahan,
adalah perpisahan, adalah kematian,
adalah sesal, adalah persoalan,
adalah keajaiban, adalah kebuntuan
adalah keinsafan adalah harapan
adalah ketentuan adalah ujian
dan adalah cintaNya kepada kamu
serta kita yang menyedarinya
Enche
7 November 2009
Gambar dipinjam dari laman blog ruanghati.com