Aduh! Betapa capeknya diriku. Saat ginian baru berkesempatan untuk berada di depan monitor ini. Jam duabelas empatpuluh menit pagi! Semuanya gara-gara Pesta Buku Malaysia 2008 memaksa aku dan teman-teman Jasmin, Zini, Syidah, Dayat dan tadi yang pulang awal sedikit Nasha, Mali dan yang lain-lain.
Mungkin yang lain-lain sudah bersedia untuk pulang lewat ginian tapi enggak bagiku kerna baru sahaja ketahuan jam lima petang dan disuruh ke PWTC segera persis bidan yang mahu menyambut kelahiran bayi yang harus segera ke sana. Lantas aku mencapai toolbox Ribut sih! Mengapa harus begitu dong? Aku sebenarnya bukan nggak pernah kerja ginian. Selama kerja di kantor ini pernah pun pulang jam lima pagi tapi semuanya dengan perancangan.
Nasib baik saja ibuku yang uzur tidak berada di sini. Jika tidak pasti saja dia akan menunggu aku sehingga jam tiga pagi, tidak lena tidurnya menunggu aku.
Namun itulah tuntutan yang harus aku lunaskan sebagai orang yang biasa dan sudah lama dengan kerja-kerja pameran sebegini. Aku sudah tahu apa mau mereka jika aku di panggil di saat-saat akhir.
Hasilnya...ya kalian lihatlah sendiri esok. Booth ITNM pasti akan terseregam indah bagai duta terjemahan di situ dan persis mahligai mini buku menggamit setiap pengunjung ke dalamnya.
Kami bekerja seperti menyeluk pekasam biar sampai ke pangkal lengan dan genggam bara api biar sampai jadi arang. Sayang sekali gambarnya tidak dapat di siarkan sekarang kerana waktu tidur yang cemburu.
Banyak lagi yang ingin diceritakan hari ini seperti sidang akhbar Anugerah Terjemahan Hadiah Utusan anjuran bersama ITNM yang berlangsung pagi semalam di Dewan Utama ITNM.
Sabar ajelah Deknon dan AbangNon semua, esok saja kita sambung selamat malam dan selamat mengunjungi gerai ITNM untuk bertemu dengan cahaya mata kami yang baru "Perjanjian dan Dokumen Lama Malaysia 1791-1965" esok.
No comments:
Post a Comment