Alhamdulillah Allah memanjangkan umur kita dan sempat kita bertemu Ramadan sekali lagi pada tahun ini. Insya Allah dalam langkah saya yang pendek ini, saya akan menggunakan apa yang ada untuk memenuhi ruangan ini. Kali ini teman siber saya dari Acheh Indonesia akan menceritakan sesuatu kepada anda.
Apa Khabar?
Alhamdulillah baik-baik saja.
Nama penuh saudara?
Abd. Munar, panggilan Munawar
Tinggal di mana?
Banda Aceh, propinsi Nanggroe Aceh Darussalam
Bagaimana kaum muslim menyambut kedatangan bulan Ramadan?
Kaum muslimin di Aceh menyambut Ramdhan dengan penuh suka cita, dengan mempersiapkan berbagai keperluan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan tentunya siap lahir dan bathin. Ada hal yang menarik khususnya di Aceh dan sudah menjadi tradisi menjelang satu hari Ramadhan ada yang namanya hari “Meugang” yaitu hari makan-makan enak, hari ini semua warga Aceh membeli daging baik sikaya maupun si miskin, apakah itu daging Sapi, Kerbau dan Kambing. Ini memang sudah menjadi tradisi turun-menurun.
Kalau di Malaysia kita ada pasar Ramadan yang menjual juadah berbuka puasa bagaimana di sana?
Ya sama seperti di Malaysia dan di manapun menjelang berbuka puasa di Aceh juga menjual berbagai penganan untuk berbuka puasa.
Makanan apa yang paling digemari ketika Ramadan?
Kalau di Aceh makanan yang paling digemari yaitu kanji rumbi atau semacam bubur ayam, makanan khas Aceh. Karena jika bukan bulan Ramadhan susah di dapat, dan sudah menjadi tradisi disetiap bulan Ramadhan di Surau atau Mesjid di Aceh selalu menyiapkan kanji Rumbi untuk bahan berbuka puasa.
Bagaimana dengan waktu bekerja di sana? Kerana di sini jika rata2 kebanyakan pekerjanya muslin majikan biasanya akan memendekkan waktu rehat dan mempercepatkan waktu pulang agar muslimin sempat pulang berbuka dengan selesa di rumah?
Pada bulan Ramadhan waktu kerja di Aceh di perlonggar, pulang lebih cepat dari pada hari-hari biasa, ya karena di Aceh mayoritas muslim, jadi mereka bisa menyiapkan makanan buka puasa bersama keluarga.
Adakah orang di Aceh gemar berbuka di luar? Maksud saya di Hotel atau ada acara dibuat sempena Ramadan berbuka di pejabat?
Ada juga orang Aceh yang berbuka puasa di luar, bahkan kita ada tradisi buka puasa bersama di surau-surau atau mesjid-mesjid di Aceh. Dan juga banyak lembaga baik dipemerintahan maupun lembaga swasta yang mengadakan buka puasa bersama, itu biasanya banyak di lakukan pada akhir-akhir Ramadhan.
Adakah saudara rasa kenaikan harga minyak memberi kesan terhadap cara berbuka puasa atau suasana berpuasa di sana.?
Memang kenaikan harga minyak berpengaruh dari sektor ekonomi, karena dengan kenaikan harga minyak tentunya diikuti dengan kenaikan kebutuhan yang lainnya. pengaruh terhadap puasa akibat kenaikan harga minyak tentu ada, tetapi karena kenaikan sudah beberapa bulan yang lalu, jadi orang-orang sudah bisa menyesuaikan diri.
Aceh sudah pulih dari Tsunami?
Alhamdulillah sekarang kami warga Aceh yang dilanda musibah Tsunami sudah bisa bangkit kembali berkat bantuan saudara-saudara kita dari seluruh dunia. Karena di Aceh pasca tsunami banyak NGO-NGO asing, badan PBB dan badan social lainnya yang menyalurkan bantuan dan membantu proses rehabilitasi dan rekontruksi Aceh. Juga di Aceh pasca tsunami dibentuknya badan yang melakukan rekontruksi dan rehabilitasi Aceh yaitu BRR NAD-Nias.
Sekilas balik tsunami Aceh.
Kalau kita melihat Aceh pasca tsunami rasanya sangat mustahil bisa pulih seperti saat ini. Kenapa saya bilang begitu, karena kerusakan yang di alami Aceh saat tsunami sangat parah, hampir sebagian pesisir Aceh porak-poranda. Rumah, Mesjid, sekolah, gedung-gedung pemerintahan dan jalan-jalan hancur dan bahkan ada sebagian perkampungan penduduk sudah menjadi laut. Korban jiwa dan harta tak terhitung.
Di samping itu banyak keajaiban-keajaiban dan kekuasaan Allah saat tsunami, banyak mesjid-mesjid yang berada tidak jauh dari pinggir pantai selamat, padahal rumah-rumah atau pun gedung-gedung disekelilingnya hanya tinggal puing-puing saja. banyak orang mengatakan saat tsunami rumah-rumah Allah bagaikan terangkat dari permukaan bumi, dan banyak keajaiban lainnya.
Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudara, anak kehilangan ayah dan Ibu, suami kehilangan istri dan anak-anaknya. Banyak anak yatim piatu akibat tsunami dan juga banyak yang cacat akibat dan lain sebagainya. Tentunya banyak sekali duka dan suka akibat tsunami, insyaallah dengan kita punya keimanan yang kuat tentunya kami warga Aceh bisa menerimanya, karena semua yang ada di permukaan bumi ini hanya milik Allah semata.
Saya dan warga Malaysia sangat bersimpati dengan tragedi itu dan saya mendoakan agar kalian tabah menghadapi semuanya. Hingga kerana simpati itu suatu saat saya sanggup berulang alik saban malam berada di Ibu Pejabat Persatuan Bulan Sabit Merah Malaysia (yang terletak di Jalan Ampang) iaitu pusat bantuan Tsunami untuk melakukan kerja-kerja sukarela manghantar bantuan ke Aceh. Bagaimana kehidupan mereka selepas Tsunami?
Kehidupan sudah mulai berjalan seperti sedia kala, dan kenapa harus kita sesali mengingat masa lalu, yang berlalu biarlah berlalu, dan mari kita menatap masa depan yang lebih baik dan semua kita serahkan kepada Allah SWT.
Sampaikan salam saya kepada semua kenalan dan saudara mara anda dan ucapan terima kasih dari saya kerana sudi melapangkan waktu.
Ok, terima kasih, juga salam saya untuk semua handai taulan dan keluarga anda di Malaysia, insyallah suatu saat saya bisa datang ke Malaya.
Selamat datang saya tunggu kedatangan anda dan jangan lupa lihat blog saya ya.
Sudah pernah lihat, sangat bagus…
No comments:
Post a Comment